“Your endorsement, fuck it, jangan endorse kami, kami ga
mau!”
Sebuah kalimat
pernyataan yang dengan sadar dan sengaja saya ucapkan sebuah pentas FSTVLST
pada helatan clothing expo besar di
Yogyakarta tahun 2013. Pernyataan tersebut menuai berbagai respon yang sebagian
besar beraroma negatif. Tidak seharusnya saya ber-statement semacam itu di acara eksebisi industri clothing, apalagi pada acara itu saya
juga menjadi bagian dari tim penyelenggara acara ini sebagai creative board, semacam meludahi muka
sendiri sekaligus tidak menghormati forum asosiasi clothing sebagai pemilik event
tersebut, mungkin begitu yang ada di pikiran teman-teman yang mempersalahkan
pernyataan saya. Saya diam lalu
menimbang dan akhirnya meminta maaf, mungkin memang saya salah tempat dan
waktu, tapi saya yakin bahwa saya tidak salah alasan dan konsep ketika
memutuskan mengucapkan itu diatas panggung dengan ribuan penonton sekaligus captive market para pengusaha clothing Yogyakarta tersebut.
Bagi saya, begitulah
seharusnya (almost) rock band
sekaligus saya sebagai creative board
event tersebut, mengajak semua yang terlibat dalam acara dan juga industri
yang diwakilinya untuk mencicipi trip
yang menyerempet ke status-status ‘bahaya’ dan tidak berhenti di wilayah aman
dalam berkarya.
Bukan saya anti praktek kolaborasi bisnis berupa commercial erdorsing yang sering dilakukan oleh brand kepada endorsee-nya, saya hanya jengah dengan format endorsement yang belakangan ini di gunakan oleh para pelaku bisnis kreatif. Se-orthodox ini, brand punya produk, dipakai oleh endorsee, lalu dipaparkan kepada publik seadanya, dengan kesepakatan bisnis yang entah seperti apa. Tidak semuanya seperti ini memang, tapi sejauh yang saya lihat, kebanyakan seperti ini. Aman, tapi tidak ada benefit apapun kecuali keuntungan bisnis bagi kedua belah pihak, brand dan endorsee.
Bukan saya anti praktek kolaborasi bisnis berupa commercial erdorsing yang sering dilakukan oleh brand kepada endorsee-nya, saya hanya jengah dengan format endorsement yang belakangan ini di gunakan oleh para pelaku bisnis kreatif. Se-orthodox ini, brand punya produk, dipakai oleh endorsee, lalu dipaparkan kepada publik seadanya, dengan kesepakatan bisnis yang entah seperti apa. Tidak semuanya seperti ini memang, tapi sejauh yang saya lihat, kebanyakan seperti ini. Aman, tapi tidak ada benefit apapun kecuali keuntungan bisnis bagi kedua belah pihak, brand dan endorsee.
Memang tidak ada
salahnya, toh bisnis seharusnya
memang begitu, kan? Profit, profit dan profit. Saya secara pribadi dan FSTVLST sudah berkali-kali harus
menolak tawaran kolaborasi bisnis dalam bentuk product endorsement yang seperti ini. Dan dengan ini juga, saya
secara pribadi - bukan atas nama FSTVLST - menyatakan ‘masih’ menolak untuk di-endorse brand apapun. Saya membayangkan
sebuah kolaborasi kreatif antara pebisnis dan pelaku kreatif sudah seharusnya
juga meretas format-format yang juga kreatif dan menghasilkan keuntungan yang
tidak hanya melulu berupa keuntungan bisnis namun juga value profit.
Adalah Bayu Pamura (masBe),
mungkin satu-satunya teman yang mengangguk setuju pada pernyataan saya di atas
panggung tersebut tanpa saya harus menjelaskan kenapa. Tentang hal ini,
kemudian kami sisipkan dalam obrolan di pertemuan-pertemuan tak sengaja
berikutnya dengan masBe. Saya yang masih merasa punya hutang pribadi untuk
menjelaskan alasan dibalik pernyataan saya tersebut tersambung sempurna dengan
program kolaborasi yang dijalankan oleh masBe dan tim di NOKNbag. Yaitu
NOKNjam, sebuah program kolaborasi antara NOKNbag dengan siapapun di luar
NOKNbag, yang output-nya berupa produk yang bisa dinikmati pengguna, dilanjut
dengan komitmen bahwa keuntungan finansial yang didapatkan dipikirkan untuk
memberi sesuatu yang berguna pada lingkaran berikutnya. Pada awalnya saya harus
meletakkan curiga pada program kolaborasi ini, jangan-jangan saya mau di-endorse NOKNbag, saya dikasih tas, lalu
difoto dengan settingan visual
layaknya iklan, lalu di twit-kan
dengan teks yang pada initinya mengandung pesan: “Beli beli beli beli dan
belilah NOKNbag!”. Seketika kecurigaan itu terpatahkan saat masBe memaparkan
NOKNjam versus Farid Stevy sebagai
kolaborasi yang entah akan jadi seperti apa nanti, kita harus menemukannya
bersama. Sebuah tawaran yang terlalu bagus untuk tidak saya iyakan, dan
kemudian kami bersepakat untuk memulai project ini: NOKNjam X Farid Stevy.
Akan jadi seperti apa project kolaborasi ini, ikuti terus update-nya di sini dan di web NOKNbag yes..
Akan jadi seperti apa project kolaborasi ini, ikuti terus update-nya di sini dan di web NOKNbag yes..
permisi ya gan
BalasHapusokeyprofits
saya sudah coba dan rasakan keuntungannya
sekarang giliran anda untuk merasakan dan menikmati keuntungannya
modal 100 rb kita bisa untung jutaan rupiah hanya dalam 1 minggu.
deposit 10 USD untung 1,5% perhari
deposit 100 USD untung 2% perhari
dan kita dapat bonus 5% untuk seiap member baru yg kita rekrut
daftar dari url sya
http://www.okeyprofits.com/register.php?ref=mhdadi27
atau hubungi 087892336472 / 082166643133
nokjam.
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Nulis lagi dong mass
BalasHapusYeeeyy keren
BalasHapusYeeeyy keren
BalasHapusLabel baju, Label Pakaian, Label woven, Label bordir, label pakaian murah
BalasHapusLabel baju, Label Pakaian, Label woven, Label bordir, label pakaian murah
Label baju, Label Pakaian, Label woven, Label bordir, label pakaian murah