20110721

interviewed by KVLT magazine #02


hi bro farid apa kabar?sibuk apa bro?
kabar baik alhamdulillah, selalu bahagia dengan segala sesuatunya. kesibukan biasa saya, tidak terlalu banyak hal baru. setiap hari bekerja di studio sendiri, Liberated Studio, membagi jatah waktu kerja antara beberapa project graphic design dengan project fine art. kemudian juga sedang menyiapkan 2 produk fashion line kecil-kecilan, salah satunya adalah personal merchandise saya bernama liberate. bersama beberapa teman juga sedang memulai usaha F&B berupa juice bar bernama JUICIDE di bandung. sisanya, jadi badut di band saya, FESTIVALIST.

banyak temen KVLT yg blom kenal bro farid secara dekat,bisa ceritakan dikit ttg bro farid ?
sudah sepantasnyalah kalau kebanyakan anda tidak mengenal saya :D. saya Farid Stevy Asta, terlahir dari keluarga  sederhana di Wonosari, Gunungkidul Yogyakarta 29 tahun lalu. kuliah sampai lulus di Institut Seni Indonesia Yogyakarta di jurusan Disain Komunikasi Visual, sekarang tinggal di yogyakarta.itu saja. oiya, saya laki-laki, tidak macho, tapi cukup tulen.

apa pengaruh Andy Warhol, Jean Michel-Basquiat, dan Shepard Fairey dalam kegiatan seni anda?
menurut saya, ketiganya jenius di senirupa, dan ketiganya adalah beberapa dari banyak visual artist yang sangat saya sukai. masing-masing saya sukai dengan cara dan alasan yang berbeda. teman-teman pasti lebih tau daripada saya siapa beliau-beliau ini. saya tidak mengambil atau mengimitasi mereka, tapi saya memang 'mencuri' beberapa dari mereka, dan banyak juga dari artist lainnya. bad artist copy, good artist steal, well i dont want to be them, but i want to be good :).

bisa disebut apa gaya seni visual anda?
saya, sebagai seniman visual, adalah campuran kacau dari bahan-bahan ini: graphic design, street art, popart, ditambah setumpuk gaya-gaya visual lain yang saya arsipkan secara tidak sadar di kepala, kemudian bisa tumpah dengan formula yang berbeda-beda di setiap karya. dan saya tidak berhenti di satu ruang nyaman gaya visual, saya bergerak terus. saya suka hal baru, saya suka banyak hal kuno juga yang tiba-tiba jadi baru karena diabaikan kebanyakan. lalu apa namanya? kalau saya menyebut suatu istilah untuk menyimpulkannya, saya pikir saya akan sempit terhadap apa yang saya alami sendiri. apalah itu, tapi dari banyak sisi, termasuk di konteks ini, saya adalah post-modernis sejati, tapi amatiran, nah, kenapa jadi berbelit-belit begini ya? atau barangkali teman2 ada yang mau meminjamkan blender? masukkan saja semua bahan mentah tadi, tekan tombolnya dikecepatan sedang, tidak usah diberi pemanis, setelah cukup halus kita cicipi bersama apa rasanya. itu mungkin nama gaya visual saya. ah, masih saja ribet. saya ga tau ah. dan ga terlalu penting juga buat saya.

moment yang menurut anda paling pas saat melakukan kegiatan seni?
saat sedang sangat sangat bahagia atau sebaliknya, sedang sangat sangat resah dan galau :D. kalau pas nanggung2 yang akan terjadi pada saya bukan berkegiatan seni, paling juga twitteran.

seberapa besar pengaruh musik dalam kegiatan seni anda?
pengaruh musik dalam kegiatan seni rupa saya maksudnya? tidak terlalu berpengaruh jika saya bilang saya tidak harus di temani musik ketika menggambar, saya tidak terlalu menggantungkan mood pada musik. namun musik jadi juga sangat berpengaruh karena ternyata hampir setiap saat saya bermusik, dan apa-apa yang saya beritakan lewat musik saya sangat sering keluar kembali di karya visual saya. musik dan senirupa di apa yang saya lakukan selama ini seperti sebuah perempatan yang sangat sibuk, lalu lalang saling bersimpangan. yang lebih sering terjadi sekarang adalah, senirupa mempengaruhi musik saya. 

musik jenis apa yng anda dengarkan saat melakukan kegiatan seni?
musik apasaja dari pemusik siapa saja. yang bisa membuat saya sangat sangat bahagia atau sangat sangat sedih. rentang yang sangat luas di antara hoppipolla-nya sigur ros sampai ace of spades-nya motorhead. ya, hanya perumpamaan saja.

oia balik ke jenny ya :) apakabar jenny hari ini?line up terkini? saya sering membaca di social media ttg FESTIVALIST apa itu?dan hubnya dengan JENNY?
kabar baik, jenny ini dulu anak gadis kecil saya dengan 3 bangsat karib saya yang lain, sekarang jenny lagi di masa pubernya, nakal-nakalnya, sampai-sampai 2 dari kami kecapekan dan memutuskan untuk istirahat mengasuhnya. tinggal saya dan Roby Setiawan, founder jenny yang masih ada di band ini. di tambah dengan 2 anggota keluarga baru. ditinggal dua personil utama adalah kehilangan yang sangat besar, namun juga jadi potensi energi yang tidak kalah hebat. kemudian kami putuskan untuk mengistirahatkan juga nama 'JENNY' sebagai penghormatan kami kepada dua personil yang lebih dahulu mundur. biarlah nama 'jenny' seperti mati saja daripada nanti memudar dan hilang jika ternyata saya dan Roby kurang bisa mengurusnya. nama baru yang kami gunakan adalah FESTIVALIST. nama ini kami dapat sekitar dua tahun lalu, saat itu saya dan robi di pertemukan oleh seorang kurator senirupa, dan ditantang untuk membuat karya bersama, kali ini bukand alam urusan tulis menulis lagu, tapi berseni rupa. tersebutlah nama ini untuk menyebut duo dadakan ini. waktu itu karya kami dipamerkan di pembukaan sebuah galeri di Jakarta. atas sejarah nama tersebut, sejarah panjang band ini, kemudian beberapa kejadian mutakhir yang dialami band ini, ditambah dengan energi yang tidak hilang bahkan semakin membesar, 8 tahun setelah kami bentuk band ini, saya dan Roby memutuskan untuk memakai nama itu mulai dari sekarang. FESTIVALIST, almost rock barely art, benbenan sampai Tuhan tidak berkenan :).

jargon ALMOST ROCK BARELY ART buat FESTIVALIST sendiri itu apa?
jenny itu kebentuknya di kampus senirupa. seperti yang tadi sudah saya bilang, musik (band ini) dan senirupa adalah semacam persimpangan yang sibuk sekali, tidak hanya bagi saya, namun juga bagi personil lain, dan bagi band ini secara utuh. antara kami sengajakan dan memang terbawa dengan sendirinya, apa-apa saja yang kami dapat di kampus seni tersebut tumpah luap di band ini. itu mengapa kami seret si 'ART' di band ini. dan kebetulan musik yang kami mainkan adalah semacam musik ROCK, namun entah dimana letak persisnya rock yang mana. lalu kenapa ALMOST dan BARELY, ini tentang kadar kemampuan kami. band ini harus cukup mawas diri supaya tidak terjebak pada pengkultusan diri sendiri pada hal-hal yang pasti sudah ada yang memuncaki. ALMOST dan BARELY disini bisa juga di samakan dengan softporn, bukan XXX. jadi band ini adalah band yang hampir seperti Art Rock band. Hampir. itu benar-benar kami usahakan dalam segala hal di band ini. karya lagu, artworks, propaganda, stage act, kostum, hampir semuanya. kecuali di manajemen, soalnya manajer band ini anak teknik sipil,dan belum lulus, jadi prinsip manajemen band ini mungkin make kaidah-kaidah beton bertulang atau pondasi cakar ayam.

seberapa penting seni visual bagi FESTIVALIST?
sepenting gary untuk spongebob. kalo ga ada olah visual, FESTIVALIST jadi ga lucu :D. apalagi nama FESTIVALIST sendiri pada awalnya adalah prototipe dari jenny X senirupa. persilangan ini jadi hal yang sangat penting selalu ada di FESTIVALIST sekarang. harga mati.

banyak yang sering bertanya, seberapa besar the Strokes dan the Libertines mempengaruhi musikalitas Jenny?
memang, banyak sekali yang menanyakan. bahkan beberapa sampai menyatakan. sejauh yang saya bisa ingat, adanya tekstur dan rasa libertines dan strokes di band ini adalah dosa saya. saya yang membawa band band era baru ini masuk ke dalam lagu-lagu jenny. jika di lawankan dengan 3 orang lain di band ini yang notabene adalah metalheads di masalalunya, cukup heran juga kenapa banyak orang yang menyimpulkan bahwa band ini sangat terpengaruh dengan referensi tersebut. lebih-lebih lagi, selama 8 tahun, permintaan saya untuk mengcover the strokes hanya di kabulkan sekali (the way it is) dan sekali untuk libertines (time for heroes), dan hanya itu saja. lagu-lagu dari The Ramones malah yang sangat sering kami sisipkan di setlist kami.
apa yang terjadi di dalam band ini hanya kami yang tahu, bahkan ketika ada yang menyebut salah satu lagu kami plagiat dari lagu milik the strokes, kami tidak perlu menyangkalnya, selama kami yakin bahwa band ini tidak pernah menggunakan pola-pola penciptaan karya dengan nama plagiarism. kami punya 1 track berjudul 'manifesto postmodernism' dari album manifesto untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini. tapi saya punya nadar, kalo pete sama carl baikan lagi, trus libertines reunite, saya akan memaksa FESTIVALIST maen cover lagu mereka lagi! atau saya keluar dari band ini!!! :))

manifesto dan album baru..apa yg beda dan prosesnya..?
manifesto adalah album dokumentasi. perlu 6 tahun lebih untuk membuat album itu. adalah album tanpa konsep. selama itu kami hanya membuat dan membuat dan membuat materi tanpa konsentrasi pada konsep. ini kemudian yang jadi inti dari 'manifesto', pencarian identitas band ini, dari banyak sisi. lagipula, menurut kami, jika ada band yang punya album pertama dan bilang album itu punya konsep blablabla dan blabla, ahh.. f**k that!, bullshit. album selanjutnya adalah album pertama FESTIVALIST, dan ini juga tidak akan pernah bisa kami rumuskan dalam sebuah rencana besar konsep atau apapun itu namanya. kemudian apa yang akan beda? energinya, entah akan lebih meluap karena semangat dan darah baru di band ini, atau akan melunak karena saya dan roby sudah 8 tahun lebih tua sejak lagu pertama di manifesto di buat. kami tidak berharap banyak, dan tidak berharap anda berharap banyak atas album ini selanjutnya. well see.

yg ditawarkan dari album baru ini?
ALMOST ROCK BARELY ART

banyak kalangan/media yang sering mengangkat istilah "band daerah", apakah Jenny cukup terbebani dengan hal itu?
tidak, sama sekali tidak, kami tidak di pola-pola tersebut. apapun nama yang di berikan, band daerah, band indie, band cutting edge, atau apapun itu, dengan amat sangat sadar kami tidak ingin disitu. band ini hanya ingin menjadi festivalist pada harafiahnya. berkarya dan mempresentasikan kepada lebih banyak, bersenang-senang, lalu sudah. tentusaja menuju cita-cita besar yang kami juga punya.

apa tanggapan FESTIVALIST tentang free download?
kami menghalalkan free download. 2 single terakhir kami rilis di social media, gratis untuk di unduh. kami pikir tidak ada ruginya bagi kami untuk menggratiskan karya kami, malah yang didapat, karya tersebar cepat dan kemungkinan jangkauan penyebarannya meluas sampai kepada audience baik yang di dalam target maupun yang diluar segmen. tepat untuk band seperti kami yang melakukan distribusi karya sendiri. sementara kami masih bisa menjual merchandise, special packed CD, artworks dan cari uang dari panggung ke panggung sebagai sumber pendapatan band.   

5 band lokal yang bro Farid rekomendasikan?
monkey to millionaire, sangkakala (YK), WSATCC, frau (YK), band apapun yang ada jimi multhazam-nya

5 band yang sering bro Farid dengarkan beberapa hari ini?
yeah yeah yeahs, velvet underground, oasis, social distortion, sigur ros

thx bro Farid, any last word?
Bahagia itu Sederhana - terimakasih KVLT

di muat di KVLT magazine #02, foto oleh: moks timofeevic, di ambil di toilet TWICE BAR, bali, setelah FSTVLST maen disana beberapa bulan lalu.

5 komentar:

  1. wawancaranya keren mas,
    saya sudah lama ga denger jenny ternyata udah ganti nama ya mas?
    juicide di bandung dimana mas? lagi dibandung soalnya
    tapi memang jenny dulu menularkan penyakit stroke sampai mengoreng dan tergambar seperti warholl

    BalasHapus
  2. halo mas ginung. iya begitulah, ganti nama. JUICIDE di sultan agung no 5, deket sama ouval research. monggo mampir :)

    BalasHapus
  3. siap mas pasti saya mampir, sukses ya buat festivalistnya
    2 lagu terakhir sangat keren mas

    BalasHapus
  4. Farid Stevyasta, Salah satu pengkhutbah terbaik yang sering saya kutip ajarannya, selain emha tentunya... Terimakasih telah mau mengenal saya...

    BalasHapus
  5. farid vs jimi hehe, sama2 orang edan yang saya kagumi

    BalasHapus